More Videos & Games at Cat Videos - Funny Cat Video - I-Love-Cats.com
Kamis, 19 November 2009
Jumat, 06 November 2009
Boaz T E Salossa
Boaz Theofilius Erwin Solossa (lahir di Sorong, 16 Maret 1986) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia yang berasal dari Papua. Ia biasanya bermain sebagai penyerang yang berposisi di sebelah kiri lapangan. Saat ini ia bermain di Persipura Jayapura. Kakaknya, Ortizan Solossa, adalah pesepak bola yang pernah bermain di Arema Malang. Paman Boaz, JP Solossa adalah mantan Gubernur Papua.
Persipura Tegaskan Bhio Dan Beto Not For Sale

Diincar beberapa klub, manajemen Persipura Jayapura tegaskan tidak akan menjual Bhio Paulin Pierre dan Alberto Goncalves.
Manajer Persipura Jayapura Rudy Maswi menegaskan pihaknya tidak akan menjual dua mantan pemain asing yang musim lalu menjadi andalan 'Mutiara Hitam', yakni Bhio Pauline Pierre dan Alberto "Beto" Goncalves.
Penegasan ini sebagai jawaban atas rumor yang beredar, jika dua mantan pilar Persipura tersebut tengah diincar klub kontestan Superliga lainnya. Konon, salah satu tim yang paling berminat adalah Persib Bandung.
"Bhio baru datang. Ia tidak akan kami jual ke klub mana pun. Selain karena tenaganya masih dibutuhkan, harga yang ia minta juga masih bisa kami jangkau. Hal yang sama untuk Beto," tegas Rudy.
Keputusan untuk mempertahankan dua pemain ini lanjutnya, sesuai dengan keinginan pelatih Jacksen F Tiago. Bahkan pelatih asal Brasil ini imbuhnya, berharap manajemen bisa mendatangkan beberapa pemain buruannya.
Hadapi PSPS , Persiba Ulangi Strategi Melawan Persipura
Persipura ‘Mimpi’ Liga Champions

Kemanangan kesebelasan Persipura memboyong piala musim kompetisi Liga Indonesia 2008/2009, membawa pengharapan untuk menjadi tuan rumah Liga Champions Asia. Paling tidak menjadi harapan pemain pertahanan belakang kesebelasan Persipura Jayapura Jeck Komboy.
“Persipura sudah selayaknya menjadi tuan rumah untuk penyelanggaraan Liga Champions Asia tahun ini, karena telah menunjukkan prestasinya dalam dunia sepak bola nasional,” ujar Jeck Komboy di Jayapura, Jum’at (05/06).
Menurutnya, kalau penyelenggaraan Liga Champions Asia pada waktu-waktu lalu bisa diselenggarakan di kota-kota lain di Indonesia, mengapa tahun ini tidak bisa diselenggarakan di Jayapura.
Dia mengatakan, pertandingan sepak bola tingkat Asia ini bisa saja dilakukan di Stadion Mandala Jayapura apabila KONI dan Pemerintah Provinsi Papua bisa melengkapi berbagai fasilitas yang dibutuhkan di stadion Mandala.
Permasalahan utama yang saat ini dibicarakan Badan Liga Indonesia menyangkut stadion Mandala yaitu posisi tiang bendera yang harus dicabut dan kondisi rumput yang dinilai tidak memenuhi syarat.
Selain itu ada pula sejumlah fasilitas lain yang perlu dilengkapi sehingga memenuhi syarat bagi penyelenggaraan Liga Cahmpions Asia, ujar Jeck yang pernah memperkuat kesebelasan PSM Makasar itu.
Ia berharap, manajemen Persipura bisa ikut memperjuangkan keinginannya sehingga penyelenggaraan Liga Champions Asia dapat diselenggarakan di Jayapura sehingga masyarakat Papua bisa melihat langsung permainan kesebelasan luar negeri yang ikut dalam liga tersebut. (*Bo/an)

PROFILE CLUB PERSIPURA
▓█╬╬DATA CLUB╬╬▓█
Nama lengkap :Persatuan Sepak bola
Indonesia Jayapura
Julukan :Mutiara Hitam
Didirikan :1950
Stadion :Mandala,Jayapura, Indonesia (Kapasitas: 30.000)
Alamat :Jl. Balai Kota No.1 Entrop
Phone: (0967) 583742
Ketua Umum :M.R. Kambu
Sekretaris :Iwan Nazaruddin
Bendahara :Rudi Maswi
Manajer :M.R. Kambu
Pelatih :Jacksen F Tiago
Asisten Pelatih :Rudi Maswi
Dokter Tim : Dr. Jhon Kambu
Liga :Liga Indonesia
2008: Liga Super Indonesia
Persatuan Sepakbola Indonesia Jayapura atau disingkat Persipura Jayapura, adalah sebuah klub sepakbola profesional Indonesia yang bermarkas di Jayapura, Papua. Saat ini tim berjuluk "Mutiara Hitam" merupakan salah satu kontestan Superliga 2009/10.
Karena Stadion Mandala Jayapura yang menjadi kandangnya sedang direnovasi, tim kebanggaan warga Papua ini terpaksa harus mengungsi ke Stadion Andi Mattalatta, Matoanging, Makassar, hingga selesainya venue mereka tersebut diperbaiki dan siap digunakan.
Meski telah cukup lama berdiri, prestasi tim asal Papua ini baru mulai terlihat di era sepakbola semi-profesional. Tepatnya setelah tampil sebagai juara Liga Indonesia 2005.
Maklum saja karena di era Perserikatan, Persipura hanya mampu menjadi runner-up pada musim 1980.
Kala itu Persipura dikalahkan Persiraja Banda Aceh 3-1, di laga pamungkas yang berlangsung cukup dramatis di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, yang kemudian tampil menjadi juara. Setelah itu prestasi Persipura terus melorot, hingga terlempar ke divisi satu.
Memang di level tingkat dua sepakbola nasional kala itu Persipura tampil dua kali juara pada musim 1979 dan 1993. Namun tetap saja hal itu tidak mampu menujukkan eksistensi mereka di pentas sepakbola nasional, hingga akhirnya tampil sebagai juara divisi utama.
Memasuki era sepakbola profesional dengan digulirkannya Superliga pada musim 2008/09, tim asal Papua ini menunjukkan penampilan lua biasa. Itu seiring dengan semakin membaiknya penampilan beberapa pemain lokal binaannya, ditunjang kehadiran pemain asing berkualitas.
Bisa ditebak, skuad yang saat ini dipimpin pelatih Jacksen F Tiago asal Brasil ini bisa terus melaju hingga menapaki tangga juara. Bahkan kepastian menjadi yang terbaik itu mereka peroleh ketika kompetisi masih menyisahkan beberapa laga. Itu seiring dengan rontoknya beberapa
tim papan atas yang menjadi pesaing.
▓█╬╬Tiga Pemain Bintang:╬╬▓█
Boaz Salossa
Penampilan striker timnas senior Indonesia ini sedang bagus-bagusnya. Ia dipastikan menjadi salah satu "mesin gol" andalan Persipura. Sukses menjadi top skor pada edisi perdana Superliga menjadi jaminan, jika bomber yang akrab di sapa Bochi ini akan kembali menjadi tumpuan bagi timnya dalam mendulang poin.
Imanuel Wanggai
Gelandang muda yang satu ini terus menunjukan penampilan meningkat. Karena itu bisa dipastikan, pada Superliga edisi kedua nanti, ia akan menjadi salah satu andalan Persipura di lini tengah. Daya jelajah yang tinggi serta kemampuan membantu penyerangan yang baik
membuat ia menjadi salah satu pemain kunci di lini tengah Persipura.
Ricardo Salampessy
Posisi defender timnas senior ini tampaknya belum akan tergantikan untuk mengawal barisan pertahanan Persipura. Memiliki stamina yang baik dengan visi bermain sepakbola
modern membuat ia kembali menjadi salah satu andalan "Mutiara Hitam", dalam upaya membendung serangan lawan. Karena perannya itu pula, lini belakang Persipura sukses mencatat sebagai tim yang paling sedikit kebobolan di Superliga edisi perdana musim ini.
▓█╬╬SQUAD PERSIPURA 2009-2010╬╬▓█
GK :Jendri Pitoy,Ferdiansyah,Jacoob Haay
DF :Ricardo Salampessy,Bio Paulin,Jack Komboy,Victor Igbonefo,Ian Louis Kabes,Ortizan Solossa,Jhon Scarlett,Erol Iba
MF :Imanuel Wanggai,Eduard Ivakdalam,David da Rocha,Paulo Rumere,Heru Nerly,Gerard Pangkali,Stevi Bonsapia,Anton Mahuse,Hendra Ridwan
FW :Alberto Goncalves,Boaz Solossa,Tinus Pae,
Pemain Masuk 2009
Jhon Scarlett from Persela
Hendra Ridwan from Arema
Brian Shainakit from Persipura Junior
Erol Iba from Pelita Jaya
David Lally Persipura Junior
Pemain terkenal
* Eduard Ivakdalam
* Boaz Solossa
* Ronny Wabia
* Issac Fatari
* Timo kapissa
* Yohanis Sauri
* Rully Nere
* Hengky Heipon
▓█╬╬PRESTASI CLUB╬╬▓█
Perserikatan: Runner-up: 1990
LI 1 1994/95 : Posisi ke-8 wilayah timur
LI 2 1995/96 : Semifinalis
LI 3 1996/97 : 12 Besar
LI 5 1998/99 : Posisi ke-4 wilayah timur
LBM 2000 : Posisi ke-5 wilayah timur
LBM 2001 : Posisi ke-7 grup timur
LBM 2002 : 8 Besar
LBM 2003 : posisi ke-5
LBM 2004 : posisi ke-13
LBM 2005: JUARA LIGA INDONESIA
Runner Up Copa DJiSamSoe 2006
Runner Up Copa DjiSamSoe 2007
Semifinalis Liga Indonesia 2007
& Tim Fair Play 2007
ISL 2008-2009: JUARA LIGA SUPER INDONESIA
Runner Up Copa DjiSamSoe 2008-2009[PSSI NOT FAIR]
JUARA Community Shield 2009
LINK=
-http://persipurajayapura.blogspot.com/
-FB nya Jacksen F Tiago
-FB nya Boaz
-Regional Papua
▓█╬╬Songs & lyrics For Persipura From Persipura Mania Kaskus by menus╬╬▓█
.::PERSIPURA SATU::.
satu dua tiga mari bersama
berjabat erat dukung persipura
mutiara yang kan slalu bersinar
suara dan dukungan kami takkan memudar
persipura slalu dihati
persipura slalu dinanti
kami datang untuk menang
buang semua ragu dan bimbang
janji cinta dan setia untuk persipura
akan selalu membara tertanam dalam dada
rapatkan barisan
bersama kita nyanyikan
maju maju maju
mari kita bersatu
serang serang serang
atur taktik agar menang
persipura slalu dihati
persipura slalu dinanti
rapatkan barisan
bersama kita teriakkan
maju maju maju
serang musuhmu
lawan lawan lawan
atur serangan mematikan
14-10-09 PERSIWA-PERSIPURA 2-2
22-10-09 PSM-PERSIPURA 1-1
25-10-09 PERSIPURA-PERSIBA 1-1
22-11-09 PERSEBAYA-PERSIPURA
25-11-09 PERSIK-PERSIPURA
29-11-09 PERSIPURA-PERSIB
02-12-09 PERSIPURA-SRIWIJAYA
05-12-09 PERSEMA-PERSIPURA
09-12-09 AREMA-PERSIPURA
13-12-09 PERSIPURA-PSPS
16-12-09 PERSIPURA-PERSIJA
09-01-10 PERSISAM-PERSIPURA
12-01-10 PUPUK KALTIM-PERSIPURA
17-01-10 PERSIPURA-PERSELA
20-01-10 PERSIPURA-PERSIJAP
24-01-10 PELITA JAYA-PERSIPURA
27-01-10 PERSITARA-PERSIPURA
06-02-10 PERSIPURA-PELITA JAYA
10-02-10 PERSIPURA-PERSITARA
14-02-10 PERSIPURA-PERSELA
16-02-10 PERSIPURA-PERSIJAP
28-02-10 PERSIPURA-PERSISAM
04-03-10 PERSIPURA-PUPUK KALTIM
14-03-10 PERSIJA-PERSIPURA
17-03-10 PSPS-PERSIPURA
04-04-10 PERSIPURA-PERSEMA
07-04-10 PERSIPURA-AREMA
18-04-10 PERSIPURA-PERSIK
22-04-10 PERSIPURA-PERSEBAYA
02-05-10 SRIWIJAYA-PERSIPURA
05-05-10 PERSIB-PERSIPURA
16-05-10 PERSIPURA-PSM
20-05-10 PERSIBA-PERSIPURA
30-05-10 PERSIWA-PERSIPURA
Wawancara Jacksen F Tiago , Persipura Belum Maksimal

VIVAnews - Tak pernah kalah dalam tiga kali pertandingan dan terlempar di peringkat 12 klasemen sementara Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010 tak perlu dirisaukan penggemar maupun pengurus Persipura Jayapura.
Pasalnya, situasi tersebut bukanlah menggambarkan kemunduran atau pertanda lampu kuning buat Mutiara Hitam. Tekad Eduard Ivakdalam dan kawan-kawan pun tak diragukan lagi dalam mempertahankan gelar juara.
Awal musim ini tim besutan Jacksen Ferreira Tiago tak hanya gagal meraih kemenangan, juga kemasukan empat gol dalam tiga pertandingan. Situasi yang bertolak belakang pada musim lalu.
Dimana Persipura merupakan tim paling subur dan paling kuat dalam pertahanan. Mereka mampu mengemas 76 gol dan hanya kemasukan 34 gol.
Kondisi tersebut menjadi rekor terbaik sejak Liga Indonesia digulirkan pada 1994. Menghadapi Liga Super jilid 2, Persipura kehilangan Ernest Jeremiah, David Da Rocha dan Heru Nerli. Pola permainan mereka juga tak mengalami perubahan, yakni tetap 4-3-3.
Lalu, dimana salahnya?
"Tak ada yang salah dalam permainan Persipura. Juga bukan kesalahan besar pemain. Saya akui bahwa saat ini permainan anak-anak belum seperti musim lalu. Namun, saya jelaskan bahwa ini bukanlah gambaran sebenarnya kekuatan Persipura. Anda ingat, musim lalu laga perdana melawan PSIS Semarang, kami justru kalah 0-1, tetapi pada pertandingan berikutnya kami bisa menang," terang Jacksen kepada GOSport.
Sesuai analisis pelatih yang sudah tinggal di Indonesia selama 14 tahun itu, para pemain Persipura cenderung bermain terlalu memaksakan untuk menyerang. Padahal dalam sepakbola tidak selamanya dibutuhkan permainan menyerang.
Ada kalanya memperlambat tempo permainan, ada juga waktu bermain zona. Contohnya ketika sudah unggul melawan Persiwa Wamena dan Persiba Balikpapan, tapi para pemain Persipura tetap memaksakan menyerang.
Kiat itu melahirkan sejumlah peluang bikin gol tetapi gagal. Justru para pemain Persipura melupakan pertahanan sehingga lewat serangan balik, gawang Jendry Pitoy kemasukan.
"Sudah saatnya Persipura bermain lebih cerdas, tapi terkadang agak sulit menerapkannya ketika sudah bermain. Meski demikian, saya tak mau buru-buru menyalahkan pemain. Saya masih percaya bahwa kemampuan mereka akan mencapai puncaknya dalam waktu dekat," katanya.
Saat menjamu Persiba, sebut Jacksen, Boaz Solossa mengelami cedera engkel, Gerald Pangkali (hamstring) dan Ricardo Salampessy juga mengalami hal yang sama. Sedangkan Emmanuel Wanggai dan Stevie Bonsapia tak bisa diturunkan lantaran ikut program pelatnas SEA Games 2009 Laos.
"Jadi saat saat lawan Persiba, kondisi pemain sangat terbatas. Namun, mereka sudah bisa bertanding pada laga berikutnya," lanjut Jacksen yang tengah berada di Surabaya.
Meski belum pernah menang dan selalu kemasukan di setiap pertandingan, Jacksen takkan mengusulkan penambahan pemain. Persipura, kata ekspatriat paling berhasil di pentas sepakbola bumi pertiwi ini, masih punya pemain-pemain berkualitas untuk menutupi kekurangan tersebut. Pemain yang dimaksud Jacksen, yaitu Emmanuel Wanggai, Erol FX Iba dan sejumlah pemain muda Persipura U-23.
Namun, kondisi tersebut tidak dimanfaatkan Jacksen untuk membenahi pasukannya. Para pemain sejak melawan Persiba justru diliburkan dan baru kembali bergabung.
Alasan Jacksen, Persipura masih lama akan bertanding lagi di ISL. Sehingga tak ada salahnya Mutiara Hitam diliburkan sementara untuk menghilangkan kejenuhan.
Laporan: Daniel Siahaan/GOSport
Cedera Lutut Ricardo Salampessy Sangat Serius
VIVAnews - Ricardo Salampessy mengalami cedera lutut usai membela Persipura Jayapura di Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010. Bek sayap timnas Merah Putih itu akan menjalani pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) di Jakarta.
Menurut Pelatih Persipura, Jacksen Ferreira Tiago, cedera yang dilami Ricardo cukup serius. Karena itu, dia buru-buru menarik mantan pemain Persiwa itu dari lapangan saat timnya menjamu Persiba Balikpapan, Minggu 25 Oktober 2009.
"Rencananya dokter akan membawanya ke Jakarta untuk periksa MRI," kata Jacksen saat dihubungi VIVAnews, Selasa 27 Oktober 2009.
Ricardo hanya tampil 13 menit saat Persipura menjamu Persiba di Stadion Mattoangin, Makassar. Pemain kelahiran 18 Februari 1986 itu harus digantikan oleh Hendra Ridwan.
Nasib yang sama juga dialami oleh striker Boaz Solossa. Boaz harus ditandu ke luar lapangan karena menderita cedera. Posisinya digantikan oleh Yustinus Pae pada menit ke-74.
Pelatih tim nasinal Indonesia, Benny Dolo mengaku belum mengetahui kondisi pasti Ricardo dan Boaz. Mantan pelatih Arema Malang itu masih menunggu keduanya tiba di Jakarta, Rabu 28 Oktober 2009.
"Saya sudah dengar kalau keduanya cedera. Tapi, saya belum tahu separah apa cedera mereka karena keduanya belum tiba di Jakarta," tandas Bendol.
Uji Coba Timnas vs PS TNI , Boaz dan Salampessy Jadi Penonton
VIVAnews - Seluruh pemain tim nasional (timnas) Indonesia sudah berada di Jakarta. Namun, dua pemain Persipura Jayapura: Boaz Solossa dan Ricardo Salampessy belum bisa bermain.
Boaz dan Ricardo tak dimainkan Pelatih Benny Dolo saat timnas beruji coba dengan PS TNI, Kamis 29 Oktober 2009. Keduanya hanya duduk di bangku penonton menyaksikan rekan-rekannya bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta.
Boaz dan Salampessy harus istirahat setelah menderita cedera saat membela Persipura di Liga Super Indonesia (ISL). Boaz mengalami cedera paha sedangkan Salampessy cedera lutut.
Sementara itu, satu pemain Persipura lainnya, Ian Luis Kabes sudah hadir di Jakarta. Kabes yang datang telat bersama Boaz dan Salampessy ikut menghuni bangku cadangan saat uji coba memasuki babak pertama.
Rugi Besar, Persipura Majukan Pertandingan
VIVAnews - Persipura Jayapura mengalami kerugian besar saat menggelar laga malam hari di Stadion Mattoanging Gelora Andi Mattalatta Makassar. Untuk itu, Persipura memajukan waktu pertandingan.
Persipura yang meminjam Mattoanging sebagai kandang sementara di Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010 akan memindahkan pertandingan ke sore hari. Sebelumnya, pada laga perdana sebagai tuan rumah menghadapi Persiba Balikpapan, pertandingan digelar malam hari.
Ketua Panitia Pelaksana Persipura, Benhur Tommy Mano telah mengevaluasi pertandingan home Persipura saat menghadapi Persiba. Kesimpulannya, semua pertandingan kandang Persipura di Makassar akan dipindahkan ke sore hari.
”Jadi pada 29 November 2009 nanti saat melawan Persib Bandung, kami akan menggelar pertandingan sore,” terang Benhur Tommy Mano kepada VIVAnews, Jumat 30 Oktober 2009.
Alasan utama panitia memindahkan pertandingan ke sore hari karena mengalami kerugian besar. Saat menjamu Persiba, panitia hanya mendapat pemasukan sebesar Rp 20 juta.
Nilai tersebut tidak sebanding dengan pengeluaran panitia senilai Rp 150 juta tiap pertandingan. Itu untuk biaya pengamanan dan pembayaran kepada pengelola Stadion Mattoanging.
”Jadi kerugiannya berkali-kali lipat. Dengan pertandingan digelar sore hari, biaya operasional mudah-mudahan bisa berkurang,” harap Mano.
Mano juga membandingkan keuntungan Persipura ketika menggelar pertandingan di Jayapura. Dengan biaya operasional sekitar Rp 100 juta, panitia mendapatkan pemasukan Rp 250-300 juta tiap pertandingan.
Di sisi lain, Mano mengaku, panitia sebenarnya memang tidak berharap keuntungan selama Persipura bertanding di Makassar. Alasannya, warga Persipura di Makassar terbilang sedikit.
Panitia hanya berharap bisa mengirit biaya operasional jika bertanding sore hari. Salah satu item pengeluaran yang pasti tidak dibayar jika pertandingan sore hari adalah sewa lampu stadion yang mencapai Rp 6 juta per malam.
Persipura menjadikan Stadion Mattoanging Gelora Andi Mattalatta sebagai kandang sementara, sambil menunggu Stadion Mandala Jayapura direnovasi. Mandala diharapkan bisa memenuhi kelayakan stadion bertaraf internasional.
Laporan: Rahmat Zeena/Makassar
Boaz Solossa Tak Dibawa Timnas ke Singapura
VIVAnews - Tim nasional (timnas) Indonesia ke Pra Piala Asia (PPA) 2011 memilih tidak menyertakan Boaz Solossa dalam laga uji coba melawan Singapura, Rabu 4 November 2009. Menurut Pelatih Benny Dollo, Boaz mengalami cedera hamstring, meski tidak parah.
“Cedera Boaz didapat saat Persipura Jayapura melawan Persiba Balikpapan (Minggu, 25 Oktober 2009) lalu di Makassar. Memang, cederanya tergolong tidak parah. Tapi, sebaiknya dia diterapi dulu biar kondisinya tidak semakin memburuk,” ujar Bendol.
Pada sesi latihan, Sabtu sore, 31 Oktober 2009 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan Jakarta, Boaz hanya melakukan jogging ringan dan sesekali mendapat terapi dari dokter tim Zaini Saragih.
“Otot hamstring merupakan otot yang terletak di bagian belakang paha. Gangguan tersebut dapat berupa robekan atau regangan otot. Cedera dapat ringan sampai berat. Pada cedera yang ringan, biasanya hanya mengalami perasaan seperti tertekan pada paha bagian belakang. Pada cedera yang berat, akan mengalami nyeri yang hebat sehingga tidak
dapat berjalan. Untuk Boaz masih tergolong ringan, tapi penanganannya harus serius,” kata Zaini yang menyarankan agar Boaz tinggal di Jakarta untuk menjalani pemulihan.
Tidak Sakit Lagi
Boaz mengaku sudah tak merasakan sakit pada cederanya. “Sudah tidak apa-apa kok. Sudah bisa lari,” kata striker kelahiran Sorong, 23 tahun silam ini sambil tersenyum
Bendol menggaransi Boaz akan segera diupayakan fit saat timnas melawat ke Kuwait. “Mudah-mudahan dalam sepekan ini, Boaz bisa pulih. Apalagi dia tidak ikut latihan berat, sehingga pemulihan cederanya bisa lebih cepat,” tukas Bendol.
Hal senada juga disebutkan oleh dokter Zaini. Boaz akan mendapat perawatan seperti terapi getar suara (ultrasound), inframerah dan pijat disertai kejut listrik.
“Dia harus tinggal di Jakarta untuk perawatan. Macam-macam terapi fisiknya. Tapi yang pasti, dia harus mendapatkan perawatan untuk mengejar persiapan menuju Kuwait,” tukas Zaini.
Sedangkan Ricardo Salampessy dikhawatirkan mengalami cedera berkepanjangan. Cedera Ricardo tergolong cedera serius, yakni sobekan menyeluruh dari salah satu atau lebih ligamen yang menyokong lutut.
Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah salah satu ligamen yang sering sobek pada lutut. Ligamen ini menghubungkan bagian atas dan bawah tulang-tulang kaki dan membantu menjaga lutut berada pada tempatnya.
“Jika terjadi kerusakan pada ACL, lutut akan terasa sangat sakit dan mungkin bisa menyebabkan seorang pemain pensiun dari sepakbola. Itu sebabnya, Ricardo harus pulih dari rasa sakitnya dulu, baru setelah itu dia diizinkan untuk operasi. Risikonya, dia bisa absen satu musim ini,” kata Zaini menambahkan.
Laporan: Artha Tidar/GOSport
Latihan Persipura : Boaz Salosa
Total Trio ABJ sudah mencetak 24 gol sampe dengan putaran 1 ISL musim ini dengan membawa Persipura juara paruh musim ISL

Thread ni bukan thread untuk ajang debat..
aq cuma pengen mengundang para pecinta sepak bola tanah air untuk menilai mana yang lebih hebat antara Trio ABG dan Trio ABJ..
setiap penilaian harap disertai alasan dengan jelas..
jangan saling menghujat disini... oke..
mulai dari TS..
terlepas dari aq persipura mania, aq menilai Trio ABJ persipura masih lebih hebat dari Trio ABG persija..
aq menilai berdasarkan skill individu para pemain tersebut..
aq rasa Trio ABJ persipura mempunyai skill yang sedikit lebih diatas dari Trio ABG persija..
mungkin cuma greg dari Trio ABG yang sejajar dengan skill individu Trio ABJ persipura..
Aliyudin cepat tapi soal kecepatan aq rasa masih kalah dari Boaz dan Alberto..
Bambang finishingnya bagus, khususnya kaki kiri dan kepalanya..
untuk kepala aq rasa bambang unggul dari Trio ABJ persipura, tp klu soal kaki kiri, aq prever kirinya boaz.. lebih maknyus..
hehehe..
itu penilaian dr aq berdasarkan skill individu...
no offence ok..
ayo yang lain yang mau menganalisa kehebatan dua Trio ini..
EKSKLUSIF - Oktavianus Maniani: Belum Saatnya Saya Bermain Di Persipura
Berikut wawancara eksklusif dengan mantan pemain PSMS Medan Oktavinus Maniani:
3 Jul 2009 18:51:20
Oleh C H Y D JsPenampilan menawan Oktavianus Maniani bersama PSMS Medan musim ini membuat ia banyak dilirik klub kontestan Superliga. Salah satunya juara kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional musim ini, Persipura Jayapura.
Konon, dia justru mendapat rekomendasi dari beberapa pilar Mutiara Hitam. Hanya saja, pemain muda yang akrab disapa Okto ini mengaku belum saatnya untuk pulang kampung. Menurutnya, ia masih ingin menambah pengalaman bersama tim lain sebelum akhirnya memutuskan kembali merumput di Persipura. Meski diakuinya, bermain di Persipura menjadi impiannya sejak kecil.
Lalu, di klub mana ia ingin bermain musim ini? Apa saja target yang ingin dicapainya? Bagaimana tanggapannya terhadap kegagalan mengeksekusi penalti di play-off yang membuat PSMS gagal bertahan di Superliga? Berikut wawancara eksklusif wartawan GOAL.com Yuslan Kisra dengan mantan pemain PON Papua tersebut, Jumat (3/7) petang. Petikannya:
GOAL.com: Selamat sore Okto! Apa kabar? Anda lagi sibuk?
Okto: Selamat sore mas, kabar baik. Saya masih di Bandung, lagi di mall, jalan sama teman.
GOAL.com: Kabarnya, Persipura sudah menginginkan Anda. Benarkah?
Okto: Saya dengar begitu. Tapi sampai sejauh ini belum ada pengurus maupun dari manajemen Persipura yang menghubungi saya. Sebetulnya, bukan Persipura saja yang menginginkan saya. Beberapa tim bahkan sudah menghubungi saya dan mengajak bergabung.
GOAL.com: Tapi kalau Persipura benar menginginkan Anda?
Okto: Tentu sangat menyenangkan karena ini impian saya sejak dulu. Asalkan mereka bersedia membayar sisa kontrak saya kepada PT Torganda (pengelolah PSMS Medan musim ini). Tapi saya pikir, belum saatnya saya kembali ke Persipura. Sebab, di sana masih banyak pemain yang bagus dan berkualitas. Saya ingin menambah pengalaman dulu di klub lain, setelah cukup siap saya pasti ke Persipura.
GOAL.com: Saat ini Anda akan bermain di mana?
Okto: Karena kontrak saya dengan Torganda dua tahun, saya tentu harus mematuhi itu dan bermain di Pro Duta (tim divisi utama asal Bandung). Secara kebetulan, tim tersebut sudah milik Torganda di bawah kendali Pak Sihar (Sitorus, mantan manajer tim PSMS).
GOAL.com: Banyak pihak yang kecewa kepada Anda, karena dianggap biang kegagalan PSMS bertahan di Superliga, setelah gagal mengeksekusi tendangan penalti. Komentar Anda?
Okto: Saya pikir itu hal yang wajar. Tapi saya tidak ingin meratapi kesalahan ini. Sebagai pemain muda, tentu hal ini akan menjadi pemicu semangat untuk giat berlatih agar bisa lebih baik lagi. Harus diketahui, kegagalan penalti bisa saja dilakukan setiap pemain. Bahkan sekelas Maradona pun pernah gagal.
GOAL.com: Anda tidak merasa bersalah dengan kejadian ini?
Okto: Sama sekali tidak. Sebab, saya sudah berusaha melakukan yang terbaik. Hanya saja, takdir berkehendak lain. Lagi pula, kegagalan penalti tersebut sama sekali tidak ada unsur kesengajaan. Saya pun sudah berbuat banyak untuk PSMS, sehingga saya tidak terima jika harus disalahkan.
GOAL.com: Kabarnya, Anda sendiri yang meminta untuk menjadi eksekutor. Benarkah?
Okto: Itu memang benar. Saya sendiri yang meminta kepada pelatih untuk diberikan kesempatan. Kenapa? Karena saat itu, saya benar-benar yakin bisa menjalankan tugas dengan baik. Saya merasa dalam kondisi percaya diri yang cukup untuk melakukan tugas sebagai eksekutor. Sayang, karena Yang Maha Kuasa berkehendak lain. Kita tentu tidak punya kuasa untuk melawannya. ***
Persipura Memang Pantas Jadi Jagoan-Nya Indonesia

Jayapura (ANTARA News) - Persipura Jayapura berhasil mengukuhkan statusnya sebagai juara Liga Super Indonesia (LSI) musim ini.
Tak tanggung-tanggung, juara bertahan Sriwijaya FC berhasil ditekuk 4-1, tentu hal ini membuktikan bahwa Persipura pantas juara. kata Anton, salah seorang anggota Persipura Mania.
"Tak hanya itu, Boaz yang berhasil mencetak dua gol untuk sementara berhasil mengambil alih daftar top skorer yang sebelumnya dipegang Cristian `El Loco` Gonzales. Torehan gol Boaz menjadi 27 atau unggul satu gol dari El Loco," katanya.
Menurut Anton, bertanding di Stadion Mandala, Jayapura, membuat Tim Mutiara Hitam terlihat lebih mudah beradaptasi dengan kondisi rumput yang tidak rata. Terlebih dukungan penonton yang memenuhi stadion membuat Boaz Solossa cs tampil lebih ngotot.
Dengan memiliki pelatih berkualitas pemain persipura terlihat bermain sangat agresif dan menyajikan permainan yang sangat enak untuk ditonton.
Dalam laga menghadapi Sriwijaya, saya menilai pelatih persipura menggunakan taktik khusus. "Hal tersebut dilakukan karena Sriwijaya juga adalah tim yang tidak boleh dipandang sebelah mata," katanya.
Lebih lanjut ia katakan, Hal itu terbukti karena Persipura mampu taklukan Sriwijaya dengan skor 4-1, sungguh ini merupakan pukulan yang sangat telak bagi tim lawan yang musim kemarin adalah sang juara.
Sedangkan Sriwijaya hanya bisa memperkecil ketinggalan setelah pemain pengganti Budi Sudarsono berhasil mencetak gol di menit ke-86. Kedudukan 4-1 ini bertahan hingga pertandingan usai.
"Dengan hasil ini maka Persipura menutup musim ini dengan total poin 80 dari 25 kemenangan, 5 imbang dan hanya menelan 4 kekalahan," katanya.
"Kami selaku masyarakat sangat bangga dengan prestasi yang telah diukir persipura dalam kanca sepakbola Indonesia, tim ini sudah membuktikan bahwa merekalah yang terbaik.
"Semua Persipura mania berharap prestasi tersebut dapat dipertahankan dan bukan hanya tahun ini saja yang harus tampil sebagai juara, tetapi pada tahun-tahun berikutnya akan mampu kembali menjadi yang terbaik," katanya.(*)
Masyarakat Jayapura Menyayangkan Mental Pemain Persipura

Jayapura (ANTARA News) - Masyarakat Kota Jayapura menyayangkan mental para pemain tim kesebelasan Persipura Jayapura yang memutuskan untuk "walk out" pada pertandingan final piala Copa Dji Sam Soe melawan Sriwijaya FC dengan skor 1-0, di Stadion Glora Jakabaring, Palembang, pada Minggu (28/6).
Udin, seorang warga Kota Jayapura yang mengaku bagian dari komunitas pecinta Persipura di Jayapura, Senin, menyatakan kekecewaannya karena tim kebanggaannya tidak berhasil meraih juara pada pertandingan tersebut.
"Tapi yang paling mengecewakan adalah sikap dari para pemain yang berhenti begitu saja dari permainan tanpa berusaha dulu sampai titik darah penghabisan," tandasnya.
Tindakan tim Persipura untuk tidak melanjutkan permainan dilakukan menyusul keputusan wasit yang tidak memberikan hukuman kepada salah seorang pemain Sriwijaya FC. Padahal dalam pandangan para pemain Persipura, pemain tersebut melakukan pelanggaran karena bola menyentuh tangan di dalam kotak penalti.
Dalam kondisi demikian, seharusnya Persipura memperoleh "hadiah" tendangan bebas.
Sementara itu, Yance, penggemar tim Mutiara Hitam lainnya menganggap sikap pemain Persipura yang enggan menyelesaikan permainan bukanlah tindakan yang mencerminkan mental sportivitas yang seharusnya dimiliki seorang atlet profesional.
"Apa pun keputusan wasit seharusnya ditatati saja, walaupun mungkin dia salah menilai. Yang terpenting adalah tetap konsentrasi bermain dan semangat," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sisa waktu yang ada sebenarnya masih cukup panjang bagi Persipura untuk membangun kekuatan menyerang asalkan semakin meningkatkan kualitas bermain pada momen tersebut.
Dia mencontohkan para pemain bola internasional yang menunjukkan sikap profesionalisme saat bertanding, dimana tetap menunjukkan kepatuhannya pada wasit apa pun keputusan yang diambil.
"Jika merasa wasit curang kan, ada lembaga persepak bolaan nasional yang bisa menjadi wadah untuk mengadu sekaligus menghukum oknum-oknum yang tidak benar, termasuk wasit," kata Yance.
Sebelumnya, tim sepak bola asuhan Jacksen F.Tiago ini sukses meraih gelar juara pada Liga Super Indonesia 2009 yang musimnya baru saja selesai beberapa waktu lalu.
Persipura juga pernah menjuarai Liga Indonesia 2005 dengan mengalahkan Persija Jakarta yang pada saat itu menjadi tim favorit.
Sementara itu, di era perserikatan, prestasi Persipura adalah menjadi runner-up Divisi Utama pada 1980 dan dua kali juara Divisi I pada 1979 dan 1993.
Selain diperkuat pemain asal Tanah Air, tim ini juga diperkuat lima pemain asing. Dua pemain asal Brazil, dua lainnya dari Kamerun dan satu pemain dari Nigeria.(*)
Persipura Juara "Community Shield"
Tampil dengan dukungan ratusan suporter masyarakat Papua yang menetap di Makassar, Juara Indonesian Super Liga, Persipura Jayapura justru tampil kurang maksimal. Akibatnya, pertahanan yang digalang Bio Paulin dkk sempat mendapat ancaman beberapa kali dari para pemain depan Sriwijaya FC Keith Kayamba dan Oktavianus.
Bahkan selang menit kesembilan, striker yang musim lalu memperkuat Persitara Jakarta Utara, Rahmat Rivai yang mendapat umpan matang dari pemain timnas Indonesia M Nasuha nyaris membuat Sriwijaya FC unggul, jika tendangannya tidak diantisipasi dengan sempurna oleh penjaga gawang Persipura Jendri Pitoy.
Namun kondisi itu akhirnya sedikit bisa diredam dengan sedikit bermain keras, hasilnya pada menit ke-16. Pemain bertahan Persipura yang sempat terjun di dunia politik, Jack Komboy harus diganjal kartu kuning karena melakukan pelanggran cukup keras kepada M Nasuha.
Seakan tak ingin terus menjadi bulan-bulanan tim Wong Kito, tim Mutiara Hitam mulai jual beli serangan, hal itu terlihat dengan hadirnya peluang dari Boaz Salossa pada dimenit ke-20 melalui tendangan kerasnya di luar kotak penalti meskipun akhirnya tidak menemui sasaran.
Pada menit ke-38, pemain bertahan Persipura kembali diganjar kartu kuning, kali ini giliran Bio Paulin yang harus mengganjal Rahmat Rivai sedikit dari luar kotak penalti.
Peluang emas Sriwijaya didapatkan Keith Kayamba yang menerima umpan matang dari Tahmat Rivai yang sukses menerobos sisi kiri pertahanan Persipura tetapi tidak dapat dimanfaatkan sempurna hingga tidak mengubah kedudukan 0-0 hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Persipura yang memasukkan sejumlah pemain baru mulai tampil seperti ciri khasnya selama ini, hasilnya pada menit ke 60, Boaz yang lolos dari jebakan "offside" sukses membawa timnya unggul 1-0.
Mengandalkan keterampilan individu dari para pemain, Persipura kembali menambah gol pada menit 66 melalui Tinus Pae, membuat kedudukan 2-0.
Tersengat dengan dua gol yang terjadi, Sriwijaya mulai mengubah skema permainan. Usaha itu pun akhirnya berbuah manis setelah pada menit ke-73, Keith Kayamba sukses memperdaya Jendri Pitoy dengan tendangan kerasnya dari luar kotak penalti sekaligus mengubah kedudukan menjadi 2-1.
Harapan Sriwijaya untuk memaksakan hasil imbang, akhirnya sirna dengan lahirnya gol kedua Boaz di ujung pertandingan sekaligus memantapkan kemenangan Persipura menjadi 3-1.(*)
Persipura Memang Pantas Juara

Jayapura (ANTARA News) - Persipura Jayapura berhasil mengukuhkan statusnya sebagai juara Liga Super Indonesia (LSI) musim ini.
Tak tanggung-tanggung, juara bertahan Sriwijaya FC berhasil ditekuk 4-1, tentu hal ini membuktikan bahwa Persipura pantas juara. kata Anton, salah seorang anggota Persipura Mania.
"Tak hanya itu, Boaz yang berhasil mencetak dua gol untuk sementara berhasil mengambil alih daftar top skorer yang sebelumnya dipegang Cristian `El Loco` Gonzales. Torehan gol Boaz menjadi 27 atau unggul satu gol dari El Loco," katanya.
Menurut Anton, bertanding di Stadion Mandala, Jayapura, membuat Tim Mutiara Hitam terlihat lebih mudah beradaptasi dengan kondisi rumput yang tidak rata. Terlebih dukungan penonton yang memenuhi stadion membuat Boaz Solossa cs tampil lebih ngotot.
Dengan memiliki pelatih berkualitas pemain persipura terlihat bermain sangat agresif dan menyajikan permainan yang sangat enak untuk ditonton.
Dalam laga menghadapi Sriwijaya, saya menilai pelatih persipura menggunakan taktik khusus. "Hal tersebut dilakukan karena Sriwijaya juga adalah tim yang tidak boleh dipandang sebelah mata," katanya.
Lebih lanjut ia katakan, Hal itu terbukti karena Persipura mampu taklukan Sriwijaya dengan skor 4-1, sungguh ini merupakan pukulan yang sangat telak bagi tim lawan yang musim kemarin adalah sang juara.
Sedangkan Sriwijaya hanya bisa memperkecil ketinggalan setelah pemain pengganti Budi Sudarsono berhasil mencetak gol di menit ke-86. Kedudukan 4-1 ini bertahan hingga pertandingan usai.
"Dengan hasil ini maka Persipura menutup musim ini dengan total poin 80 dari 25 kemenangan, 5 imbang dan hanya menelan 4 kekalahan," katanya.
"Kami selaku masyarakat sangat bangga dengan prestasi yang telah diukir persipura dalam kanca sepakbola Indonesia, tim ini sudah membuktikan bahwa merekalah yang terbaik.
"Semua Persipura mania berharap prestasi tersebut dapat dipertahankan dan bukan hanya tahun ini saja yang harus tampil sebagai juara, tetapi pada tahun-tahun berikutnya akan mampu kembali menjadi yang terbaik," katanya.(*)
Dua Gol Boaz untuk Persipuramania
"Saya pikir menyandang posisi sebagai ujung tombak wajib memiliki kemampuan untuk mencetak gol. Saya dipercaya untuk memaksimalkan apa yang diberikan rekan setim dan telah menjadi tugas saya mencetak gol," akunya semalam. Meski dimenit awal Bochi mengaku masih kesulitan menembus pertahanan Persiwa tapi setelah breefing pergantian babak pertama, timnya menemukan kunci untuk menyodok gawang Timotius Mote.
"Gol ini saya persembahkan untuk Persipuramania, saya yakin mereka menunggu ini karena tidak sempat menyaksikan siaran langsung dari pandangan mata, dan hasil 1 poin ini juga tak lepas berkat doa dan masyarakat pecinta Persipura," katanya.
Bochi mengakui jika kondisi lapangan membuat timnya sedikit kesulitan memaksimalkan kemampuan, namun dengan upaya dan kerja keras yang dibangun akhirnya dengan memperagakan permain cepat dan akurat, Persipura dapat membuka kebuntutan tadi. "Persiwa bermain bagus, mereka tak mau kalah dikandang sendiri. Terbukti setelah kami unggul mereka mampu mengejar," jelasnya. Dengan modal 1 poin dikandang Persiwa tentunya memberi motivasi dan mendukung mental pemain untuk lebih bermain taktis dan memaksimalkan peluang yang ada. [CHYD JUNIOR SALOSSA]
Kamis, 05 November 2009
Salam Dari Persipuramania
Mewakili teman2 dari PERSIPURAMANIA, kami atas nama THE RED BLACK ARMY - Kelompok Pendukung PERSIPURA mengucapkan terima kasih sebesar2nya atas dukungan dan kerja sama yang baik antar sesama supporter juga pendukung sepakbola tanah air seluruhnya selama di helatnya kompetisi ISL 2008/09, khususnya bagi teman2 di Bandung, Malang, jepara, Palembang, Kediri, Medan juga Makassar, dimana PERSIPURA bermain secara tandang. Terima Kasih untuk berlaku secara sportif, hal yang sudah semestinya kita junjung tinggi dalam semangat memajukan sepakbola tanah air. Semoga kemenangan PERSIPURA dapat memberikan warna baru dalam sepakbola tanah air indonesia, lebih dari itu dapat menyatukan semua perbedaan yang ada dalam sebuah sajian SEPAKBOLA yang INDAH dan MENAWAN.
salam,
THE RED BLACK ARMY
saatnya kibarkan bendera persipura di udara

